Advertisement
HOMONIMI, HIPONIMI, AMBIGUITI ATAU
KETAKSAAN DAN REDUNDASI
A. HOMONIMI
Homonimi adalah dua buah kata atau satuuan ujaran yang bentuknya kebutulan sama, maknanya tentu saja berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan, dan tidak berhubungan seperti polisemi. Misalnya antara kata bisa yang berarti ‘racun ular’ dan kata bisa yang berarti ‘sanggup’.
Pada homonimi ini ada istilah homofoni dan homografi. yang di maksud homofoni adalah adanya kesamaan bunyi (fon) antara dua satuan ujaran tanpa memperhatikan ejaannya, apakah ejaannya sama ataukah bebeda.
Contoh : bisa berarti ‘racun’ dan bisa berarti ‘sanggup’. Bank ‘lembaga keuangan’ dan bang ‘kakak laki-laki’.
Sedangkan istilah homografi mengacu pada bentuk ujaran yang sama ortografinya atau ejaannya, tetapi ucapan dan maknanya tidak sama.
Misalnya, memerah yang berarti ‘melakukan perah ‘ dan memerah yang artinya ‘menjadi merah’.
B. HIPONIMI
Hiponimi adalah hubungan semantic antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya yang tercakup dalam makna bentuk ujaran yang lain. Umpamanya pada kata merpati dan kata burung. Makna kata merpati tercakup dalam makna burung,dapat dikatakan merpati adalah burung,tetapi burung bukan hanya merpati, bisa saja perkutut, beo,dan cendrawasih.
Relasi hiponim bersifat searah, bukan dua arah, sebab kalau merpati berhiponim dengan burung, maka burung bukan berhiponim dengan merpati, melainkan berhipernim. Dengan kata lain, kalau merpati adalah hiponim dari burung, maka burung adalah hipernim dari merpati.
C. AMBIGUITI DAN KETAKSAAN
Ambiguiti atau ketaksaan adalah gejala dapat terjadinya kegandaan makna akibat tafsiran gramatikal yang berbeda. Tafsiran gramatikal yang berbeda ini umumnya terjadi pada bahasa tulis, karena dalam bahasa tulis unsur suprasegmental tidak dapat digambarkan dengan akurat. Misalnya, buku sejarah baru dapat di tafsirkan menjadi :
- Buku sejarah baru itu baru terbit.
- Buku itu memuat sejarah zaman baru.
Kemungkinan makna 1 dan 2 itu terjadi karena kata baru yang ada dalam konstuksi itu, dapat dianggap menerangkan frase buku sejarah, dapat juga hanya dianggap hanya menerangkan kata sejarah.
D.REDUNDANSI
Redundansi biasa diartikan sebagai berlebih – lebihannya penggunaan unsur segmental dalm suatu bentuk ujaran. Umpanya kalimat Bola di tendang oleh dika tidak akan bebeda maknanya bila Bola itu ditendang Dika. Jadi, tanpa menggunakan preposisi oleh, penggunan kata oleh inilah yang disebut redundannsi.
REFERENSI
Http: Cakra Buana : Wordpress.com / 2008/10/09/ Shahhah – Iman – 1402408113 – Tataran Linguistik Semantic, jam 13:12, hari senin 9 – 11 – 2009.
Advertisement
0 Response to "HOMONIMI, HIPONIMI, AMBIGUITI ATAU KETAKSAAN DAN REDUNDASI"