KENTANG GAYO Friday, 15 May 2015 KENTANG GAYO Tanaman kentang gayo merupakan salah satu tanaman yang sangat bagus kualitasnya di daerah dataran tinggi tanah gayo yang hasil dari buah ketang tersebut telah di ekpor keberbagai belahan dunia, tanaman ketang tanah gayo khususnya di daerah linung kecamatan Bandar kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh pada saat sekarang ini hasil produksinya mencapai ribuan ton dari keseluruhan penanaman petani kentang ini dengan hasil yang sangat memuaskan bahkan buah yang di hasilkan pun memiliki tingkatan yang berbeda-beda mulai dari kentang jumbo, kentang super, ketang rendang dan banyak lagi tingkatan dari hasil yang diperoleh. Bibit yang dihasilkan pun untuk ditanah kembali meliki tingkatan-tingkatan agar hasil yang akan diperoleh pun dapat memuas kan bagi semua pihak mulai dari petani kentang sebagai penanam kentang hingga tahap produksi bahkan kepada kepuasan dari konsumen itu sendiri. KENTANG GAYO Tanaman kentang gayo merupakan salah satu tanaman yang sangat bagus kualitasnya di daerah dataran tinggi tanah gayo yang ha... Read More
Kopi Gayo KOPI GAYO Kopi Gayo merupakan kopi yang kualitas dan citara paling bagus di dunia ini terbukti setaip penikmat dari tiap-tiap negara merasakan begitu sempurnanya kopi Gayo, pada saat sekarang ini kopi di gayo makin bertambah dari hasil produksi yang ditanam semakin banyak di tanah gayo sehingga kupi gayo dapat bermamfaat bagi seluruh penikmat kopi gayo di seluruh negara. kopi gayo dihasilkan dari bumi gayo dengan berbagai jenis kopi yang berkualitas tinggi : 1. kopi Arabica 2. Kopi Arabusta dengan nama -nama kopi yang ada di gayo yaitu : kupi arabika, kopi timtim, kopi borbon, kopi ateng, kopi jember, kopi ateng super dan kopi-kopi lainnya yang terus di kembangkan menjadi kualitas yang terbaik didunia. cara penamaman kopi gayo dimulai dari pembibitan yang sudah dipilih dari jenis kopi yang bagus, selanjutnya penyediaan lahan penanman kopi, perawatan kopi sebelum kopi ini berproduksi dari biji-biji yang sudah dapat panen atau buah merah dari kopi yang tersebut KOPI GAYO Kopi Gayo merupakan kopi yang kualitas dan citara paling bagus di dunia ini terbukti setaip penikmat dari tiap-tiap negar... Read More
SEGITIGA, Monday, 11 May 2015 SEGITIGAA. PENGERTIAN SEGITIGASebuah segitiga terbentuk apabila tiga titik yang tiadak terletak pada satu garis lurus saling dihubungkan hal ini berarti:Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan membentuk tiga sudut. A c bB a C Sagitiga ABCGambar bangun ABC diatas adalah sebuah segitiga. Ketiga titik segitiga tersebut, yaitu A,B dan C disebut titik sudut. AB, BC dan AC disebut sisi. Sisi-sisi dan sudut-sudut dalam segitiga ABC disebut unsur-unsur sebuah segitiga.Notasi untuk segitiga ABC sering digunakan ∆ABC. Rincian tentang unsur-unsur ∆ABC pada gambar disimpang dapat diterangkan sebagai berikut.Sisi BC yang berdapan dengan sudut A ditulis a.Sisi AC yang berdapan dengan sudut B ditulis b.Sisi AB yang berdapan dengan sudut C ditulis c.Rumus :Luas = ½ x alas x tinggi Keliling = sisi A + sisi B + sisi CL = ½ x a x t K = a + b + cB. JENIS – JENIS SEGITIGAPenamaan sebuah segitiga bergantung dari acara peninjauan kita. Peninjauan ini meliputi panjang sisi-sisinya, sudut-sudutnya ataupun gabungan keduanya. Dalam bab ini kita akan membahas ketiga peninjauan tersebut.1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinyaPenamaan segitiga yang ditinjau dari panjang sisi-sisinya meliputi: segitiga sama kaki, segitiga sama sisi dan segitiga sembarang.a. Segitiga sama kakiSegitiga sama kaki terbentuk dari dua segitiga siku-siku kongruen yang diletakakan bersisian dan berimpit pada sisi siku-siku yang sama panjang. A C B D SegitigaGambar diatas memperhatikan bahwa AC = AD merupakan kaki dari segitiga sama kaki ACD, CD merupakan alas, serta AB merupakan tinggi segitiga dan sering pula disebut sumbu simentri ACD. Sudut C = sudut D. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:Segitiga sama kaki terbentuk dari dua segitiga siku-siku kongruen yang berimpit pada sisi siku-siku yang sama panjang.b. Segitiga sama sisiSegitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. A B C Segitiga sama sisic. Segitiga sembarangSegitiga sama sisi-sisinya tidak mencirikan segitiga sama kaki maupun segitiga sama sisi diisebut segitiga sembarang.Dari pernyataan di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut:Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang. A B CKetiga jenis segitiga yang telah kita kenal itu bila dituliskan dalam toeri himpunan akan diperoleh hubungan sebagai berikut.Minsal: A = himpunan segitiga sembarang,B = himpunan segitiga sama kaki,C = hinpunan segitiga sama sisi.Maka A B C atau C B A.2. Jenis segitiga ditinjau dari sudut-sudutnyaApabila segitiga ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama segitiga itu mengikuti nama ukuran sudutnya, yaitu:a. Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga lancip.b. Segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku disebut segitiga siku-siku.c. Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut segitiga tumpul. (a) Segitiga lancip (b) segita siku-siku (c) segitiga tumpul3. Jenis setiga ditinjau dari panjang sisi-sisi dan besar sudutnya.a. Segitiga sama kakiSegitiga sama kaki jika dikaitkan dengan besar sudut-sudutnya yang mungkin terbentuk adalah: Segitiga siku-siku sama kaki segitiga lancip sama kaki segitiga timbul sama kakib. Segitiga sama sisiSegitiga sama sisi jika dikaitkan dengan besar sudut-sudutnya adalah besar tiap sudutnya 60o. Untuk segitiga sama sisi tidak ada penamaan khusus seperti segitiga sama kaki.c. Segitiga sembarangSegitiga sembarang yang mungkin terbetuk jika dikaitkan dengan besar sudut-sudutnya adalah: Segitiga siku-siku sembarang Segitiga lancip sembarang atau Sering disebut segitiga lancip Segitiga tumpul sembarang atau Sering disebut segitiga tumpulC. SIFAT-SIFAT SEGITIGA1. Segitiga siku-sikuSebagaimana telah kita ketahui bahwa segitiga siku-siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang dengan menarik diagonalnya. Perhatikan gambar dibawah ini.Bidang ABCD adalah persegi panajang dengan menarik diagonal AC, akan terbentuk dua segitiga siku-siku yang sama dan sebangun (kongruen) yaitu ∆ABC dan ∆ADC.Segitiga siku-siku mempunyai dua sisi siku-siku yang mengapit sudut siku-siku dan satu sisi miring (hypotenusa). D C A B Segitiga siku-sikuPada gambar di atas, ∆ABC mempunyai ciri-ciri:AB dan BC sebagai sisi siku-siku, AC sabagi hypotenusa dan sudut ABC atau sudut B adalah sudut siku-siku = 90o. Dalam sebuah segitiga siku-siku, hypotenusa selalu terletak di depan sudut siku-siku.2. Segitiga sama kakiDua bauah segitiga siku-siku yang kongruen dapat membentuk sebuah segitiga sama kaki dengan mengimpitkan salah satu sisi siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga tersebut.Perhatikan gambar dibawah ini. Segitiga ABD dan segitiga DBC adalah dua segitiga siku-siku yang kongruen. Sisi BD adalah sisi siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga tersebut. Jadi, segitiga ACD adalah segitiga sama kaki dengan sisi AD = DC. D C C A B C A D B B D A Segitiga sama kaki Letak (1) Letak (2)Didalam segitiga sama kaki terdapat:a. Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut sering disebut kaki segitiga.b. Dau sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan dengan sisi yang panjangnya sama.c. Satu sumbu simentri.Segitiga sama kaki merupakan bangun simetri lipat dan dapt menempati bingkainya dalam dua cara. Dari gambar di atas terlihat bahwa:· CD sebagai sumbu simetri· A pindah ke B; B pindah ke A dan C tetap· AC pindah ke BC, maka AC = BC.· CAB pindah ke ABC, maka CAB = ABC.3. Segitiga sama sisiTiga buah garis lurus yang sama panajgn dapat membentuk sebuah segitiga sama sisi dengan cara mempertemukan setiap ujung garis satu sama lainya.B C A CA B C B D A (i) (ii) Segitiga sama sisi yang dibentuk dari tiga garis urus sama panjangGambar (i) di atas menunjukkan gambar tiga tiga garis lurus yang sama panjang yaitu AB = BC = CA. Apabila ujung-ujung ketiga garis tersebut saling dipertemukan, A dengan A,B dengan seperti terlihat pada gambar di atas.Di dalam segitiga sama sisi terdapat:a. Tiga sisi yang sama panjang.b. Tiga sudut yang sama besar.c. Tiga sumbu simetri.Dari gambar (ii) di atas terlihat bahwa AB = AC = BC; A = B = C. Garis putus-putus adalah sumbu simetri segitiga ABC.Segitiga sama sisi merupakan bangun simetri lipat yang dapat menempati bingkai dengan 6 cara. Hal ini diilustrasikan pada gambar berikut. C C C A B A B A B Letak 1 Letak 2 Letak 3 C C C A B A B A B Letak 4 Letak 5 Letak 6 Contoh Soal:1. Diketahui segitiga ABC dengana panjang alas = 16 cm dan tinggi = 15 cm, tentukan luasnya.Jawab :L = ½ x a x t = ½ x 16 x 15 = 120 cm22. Pada gambar dibawah ini, diketahui luasnya 110 cm dan alasnya sama dengan 22 cm. Tentukan tingginyaJawab : Penyelesaian : L = ½ x a x t 110 = ½ x 22 x t t 110 = 11 x t t = 110 : 11 t = 10 cm2 22 Pada gambar di bawah : Hitung nilai x. 6 9 2 xJawab:Cara 1: Cara 2: = 6x = 18 = x = 6(x+9)= 72 x = 3 6x + 54 = 72 6x = 72 – 54 6x = 18 x = 33. Pada gambar dibawah: AD E B CBC//DE, BC = 12 cm, DE = 8 cm dan AD = 10 cm.Hitunglah: panjang BD.Jawab:Cara: 1 Cara: 2 =8AB = 120 AB = 8(10+BD) = 120AB = 15 80 + 8BD = 120BD = AB – AD = 15 – 10 = 5 cm. 8BD = 120 – 80 = 40 BD =DAFTAR PUSTAKASukino, Wilson Simangunsong. 2006, Matematika SMP Kelas VII KTSP. Jakarta : Erlangga.Depdiknas. 2003. KTSP Untuk Sekolah Mengeah Tingkat Pertama (SMP) Bidang matematika, Jakarta: Depdikas.Sartono Wirodikromo. 2004, Matematika Untuk SMA Kelas X, PT Gelora Aksara Pratama. SEGITIGA A. PENGERTIAN SEGITIGA Sebuah segitiga terbentuk apabila tiga titik yang tiadak terletak pada satu garis lurus saling dihubungka... Read More
PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN Friday, 8 May 2015 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN A. Pengertian Psikologi Psikologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad 17 dan 18 serta nampak pesat kemajuannya pada abad 20. Pada awalya ilmu ini adalah bagian dari pada filsafat sebagaimana pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya ilmu hukum tatanegara maupun ilmu ekonomi, namun kemudian memisahkan diri dan berdiri sebagai ilmu tersendiri. Semuanya itu bersumber dari Tuhan yang maha esa sebagai pencipta segala sesuatudan hasil ciptaan itulah yang menjadi obyek atau sasaran dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Karenanya sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah tuhan yang Maha Esa. Yang lahir pertama kali adalah filsafat, yang membahas hakekat segala sesuatu. Dari padanya lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan, oleh karna itu dalam semua ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri dari filsafat itu akan dijumpai tokoh-tokoh filsafat kuno seperti, socrates, plato dan aristoteles yang ikut mengembangkan fikiran dan penemuannya dalam ilmu-ilmu tersebut sehinga tokoh-tokoh nanti akan dijumpai juga dalam mempelajari psikologi serta cabang-cabang psikologi. Psikologi berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa, dan ”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya atau psikologi dapat juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Pengertian psikologi menurut beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya: 1. Pengertian Psikologi menurut Dakir, psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. 2. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. 3. Pengertian Psikologi Menurut Rosleny Marliany, psikologi adalah ilmu jiwa. Makna ilmu jiwa bukan mempelajari jiwa dalam pengertian jiwa sebagai soul atau roh, tetapi lebih mempelajari kepada gejala-gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan sebagai latar belakang kejiwaan seseorang atau spirit dari manusia sebagai mahluk yang berjiwa. Psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat-sifat kejiwaan manusia dengan cara mengkaji sisi perilaku dan kepribadiannya, dengan pandangan bahwa setiap perilaku manusia berkaitan dengan latar belakang kejiwaannya. B. Pengertian Pendidikan Pada dasarnya pengertian pendidikan Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengertian pendidikan menurut pada ahli diantaranya adalah: 1. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. 2. Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. 3. Menurut Soekidjo Notoatmodjo, menjelaskan bahwa : Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. 4. Menurut John Stuart Mill, menjelaskan bahwa : Pendidikan adalah meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang, Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. C. Pengertian Psikologi Pendidikan Pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan, atau Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat . Pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli adalah sebagai berikut : 1. Menurut Ngalim Perwanto, psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar. 2. Menurut Muhibin Syah, pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. 3. Menurut Witherington, Pengertian Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, dapat dikesimpulan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Danim dan Khairil. 2010, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, Bandung Alfabeta. Patty MA, Prof. F. Dkk. 2007. Pengantar Psikologi Umum. Usaha Nasional : Surabaya. Marliany, Rosleny. 2010. Psikologi Umum. CV Pustaka Setia : Bandung. Muhibbinsyah. 2009. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. 2007, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN A. Pengertian Psikologi Psikologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad 17 dan 18 se... Read More
JUMLAH FI’LIYAH Monday, 4 May 2015 اَلْجُمْلَةُ الْفِعْلِيَّةُ JUMLAH FI’LIYAH A. Pengertian Jumlah Fi’liyah Dalam bahasa arab istilah kalimat di sebut dengan Jumlah, dan kalimat sempurna disebut dengan Jumlah Mufidah. Sedangkan jumlah sendiri merupakan susunan dari beberapa kalimah yang memahirkan atau pesan yang sempurna, Ada dua macam Jumlah atau kalimat (dalam bahasa indonesia), yaitu jumlah ismiyah (kalimat nominal ) dan jumlah fi’liyah (kalimat verbal). Jumlah fi’liyah menurut bahasa terbagi menjadi dua kalimat, yaitu: jumlah yang artinya kalimat dan fi’liyah diambil dari kata fi’il dan ya’ nisbah. Adapun fi’il (kata benda)artinya al-hads (kejadian, peristiwa) dan menurut istilah artinya kata yang menunjukkan suatu makna dan terikat dengan tiga masa yaitu masa lampau, sekarang dan yang akan datang. Jumlah fi'liyah Sedangkan menurut istilah jumlah fi’liyah adalah: هي التي تبدأ بفعل وتكون مركبة من فعل وفاعل أو من فعل ونائب فاعل Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang dimulai (diawali) dengan fi’il (predikat) dan tersusun dari fi’il dan fa’il (subjek) atau fi’il(kata kerja) dan naibul al-fa’il. Atau pengertian lain jumlah fi’ilyah adalah : اَلْجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةُ هِيَ كُلُّ مَا تَتَرَكَّبُ مِنْ كَلِمَتَيْنِ أَوْ أَكْثَرِ وَاَفَادَ مَعَنًى تَامًا Kalimat sempurna adalah kalimat yang terdiri dari dua kata atau lebih dan memberikan pemahaman yang sempurna. Metode struktur paling sederhana untuk jumlah fi’liyah adalah : Fa’il [ kata kerja ] + fa’il [ pelaku ] atau Fi’il [ kata kerja ] + fa’il [pelaku ] + maf’ul bih [ obyek ] Jika menyesuaikan tata bahasa indonesia, jumlah fi’liyah itu sama dengan susunan S P O, S sebagai Subjek , itu sama dengan fa’il sebegai pelaku, P sebagai Predikat , itu sama dengan fi’il sebagai pekerja, dan O sebagai Objek itu sama dengan Maf’ul Bih sebagai yang di kenai pekerjaan. Kalau maf’lu bih itu adalah isim yang dibaca nashab yang dikenai pekerjaan. Sebuah kalimat yang berpredikat kata kerja transitif harus dilengkapi dengan objek atau maf’ul bih. Obyek tidak harus ada dalam jumlah fi’liyah, karena ada fi’il yang menuntut obyek dan ada yang tidak menuntut obyek. B. Kaidah-Kaidah Tentang Al-Jumlah Al-Fi’liyah ( الجملة الفعلية ) Kaidah-kaidahnya terdiri dari fi’il dan fa’il yang terkadang membutuhkan maf’ul yang disebut sebagai fi’il muta’addi dan terkadang pula tidak membutuhkan yang disebut sebagai fi’il laazim karena maf’ul bukanlah syarat mutlak terbentuknya jumlah fi’liyah. Juga terdiri dari fi’il dan naibul fa’il, fi’ilnya dinamakan sebagai fi’il majhul. C. Pembagian Fi’il Berdasarkan Bentuk Menurut bentuknya fi’il terbagi menjadi dua. Yaitu, fi’il sahih dan fi’il mu’tal. Fi’il sahih adalah kata yang semua huruf aslinya bukan huruf ‘illat, ( ق,و,ى,ا ) contohnya كَتَبَ , فَرِحَ, سَيْطَرَ , شَارَكَ , dan اِجْلَوَّذَ. Sedangkan fi’l mu’tal adalah kata yang salah satu huruf aslinya adalah huruf ‘illat, contohnya وَعَدَ , قَامَ , dan رَضِيَ. D. Pembagian Fi’il Berdasarkan Jenis Menurut jenisnya fi’il terbagi menjadi dua, yaitu fi’il lazim dan fi’il muta’addi. Fi’il lazim adalah kata kerja yang tidak membutuhkan obyek/maf’ul bih. Sedangkan muta’addi adalah kata kerja yang membutuhkan obyek/ maf’ul bih. E. Contoh - Contoh Jumlah Fi’liyah مُحَمَّدٌ قَرَأَ ( Muhammad telah membaca ) هِنْدٌ قَرَأَتْ ( Hindun telah membaca ) زَيْدٌ يَقْرَأُ ( Zaid sedang membaca ) الطَّالِبُوْنَ يَقْرَأُ ( Para siswa sedang membaca ) Keterangan : kata yang berwarna merah adalah fi’il sedangkan yang berwarna hitam adalah fa'il. Pada contoh 1 dan 2 dapat kita lihat kesesuaian antara fi’il dan fa’il dalam jenisnya yaitu mudzakar dan muannast. Sedangkan pada contoh 3 dan 4 dapat kita lihat bahwa berapapun bilangan failnya fi’il harus tetap mufrod. اَلْجُمْلَةُ الْفِعْلِيَّةُ JUMLAH FI’LIYAH A. Pengertian Jumlah Fi’liyah Dalam bahasa arab istilah kalimat di sebut dengan Jumla... Read More
SEJARAH AL – KINDI DAN PEMIKIRAN AL – KINDI SEJARAH AL – KINDI DAN PEMIKIRAN AL – KINDI I. PENDAHULUAN Filasafat Islam di bagian Timur Dunia Islam (Masyriqi) berbeda dengan filsafat Islam di bagian Dunia Barat (Maghribi). Di antara filosof Islam di kedua kawasan terdapat sebuah perselisihan pendapat tentang berbagai pokok pengertian. Di Timur ada filosof terkemuka, Al-Kindi, Al-Farabi dan Ibnu Sina. Di Barat juga ada filosof terkemuka, Ibnu Bajah, Ibnu Thufail dan Ibnu Rusyd. Wajar saja jika filososf filsafat Islam muncul terlebih dahulu di bagian Timur sebelum di bagian Barat. Sebagai akibat adanya peradaban yang berpusat di Syam dan Persia setelah sebelumnya berpusat di Athena dan Iskandariyah. Setelah Islam datang, orang Arab menguasai daerah Persia, Syam, dan Mesir. Kemudian pusat kekhalifaan pindah dari Hijaz (Madinah) ke Damaskus (Syam), sebuah kota yang yang dari politik menjadi pusat kekuasaan Bani Ummayah. Pada masa itu muncul dua kota besar meaminkan peranan penting dalam sejarah pemikiran Islam, yaitu Bashrah dan Kufah. Hingga datangnya kekuasaan orang-orang Bani Abbas, dua kota tersebut memimpin tetap memimpin kehidupan kebudayaan di seluruh dunia. Setelah para penguasa daulat Abbasyiah membangun kota Baghdad, dua kota pusat kebudayaan Islam Bashrah dan Kufah berpindah ke kota Baghdad. Sejak itu Baghdad menjadi pusat kekhalifaan di samping menjadi pusat kegiatan ilmu, filsafat dan peradaban. Di dalam suasana kehidupan politik dan pemikiran sedang berkembang pesat, muncullah seorang filosof Arab atau filosof Islam: Ya’qub bin Ishaq Al- Kindi. Dia seorang filosf peradaban Islam pada abad ke-3 Hijriyah. II. PEMBAHASAN A. Sejarah Hidup dan Karya-karyanya Al-Kindi, nama lengkapnya Abdul Yusuf Ya’qub bin Ishaq bin Ash-Shabah bin ‘Imran bin Isma’il bin Muhammad bin Al-Asy’ats bin Qais Al-Kindi. Al-Kindi dilahirkan di Kufah sekitar tahun 185 H (801 M) dari keluarga kaya dan terhormat. Ia berasal dari kabilah kindah, termasuk kabilah terpandang di kalangan masyarakat Arab dan bermukim di daerah Yaman dan Hijaz. Setelah dewasa al-Kindi pergi ke Baghdad dan mendapat perlindungan dari khalifah Al- Ma’mun (813-833 H) dan khalifah Al-Mu’tasim (833-842 H). Al-Kindi menganut paham Mu’tazilah dan kemudian belajar filsafat. Selain belajar filsafat ia juga menekuni dan ahli dalam bidang ilmu astronomi, ilmu ukur, ilmu alam astrologi, ilmu pasti, ilmu seni musik, meteorologi, optika, kedokteran, politik dan matematika. Penguasaanya terhadap filasafat dan disiplin ilmu lainnya telah menempatkan ia menjadi orang Islam pertama yang berkebangsaan Arab dalam jajaran para filosof terkemuka. Karena itu pula dinilai pantas dalam menyadang gelar Failasuf al-‘Arab (filosof berkebangsaan Arab). Tentang kapan al-Kindi meninggal tidak ada satu keterangan pun yang pasti. Agaknya menentukan tahun dan wafatnya sama sulitnya dengan menentukan tahun kelahirannya dan siapa saja guru-guru yang mendidiknya. Mustafa ‘Abd Al-Raziq cenderung mengatakan tahun wafatnya adalah 252 H, sedangkan Massingon menunjuk tahun 260 H, suatu pendapat yang diyakini oleh Hendry Corbin dan Nellino. Sementara itu, Yaqut Al-Himawi mengatakan bahwa Al-Kindi sesudah berusia 80 tahun atau lebih sedikit. Al-Kindi mengarang buku-buku dan menurut keterangan ibn al-Nadim buku-buku yang ditulisnya berjumlah 241 dalam filsafat, logika, matematika, musik, ilmu jiwa dan lain sebagainya. Corak filsafat al-Kindi tidak banyak yang diketahuinya karena buku-buku tentang filsafat banyak yang hilang. Baru pada zaman belakangan ini orang menemukan kurang lebih 20 lebih risalah al-Kindi dalam tulisan tangan.[1] Beberapa karya tulis al-Kindi antara lain: Fi al-Falsafah al-Ula; kitab al-Hassi ‘ala Ta’allum al-Falsafah; Riasalat ila al-Ma’mun fi al-‘illat wa Ma’lul; risalat fi Ta’lif al-A’dad; kitab al-Falsafat al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Mantaiqiyyat wa al-Mu’tashah wa ma Fauqa al-Thabiyyat; Kammiyat Kutub Aristoteles; Fi al-Nafs. Beberapa karya tulis al-Kindi telah diterjemahkan oleh Gerard Cremona ke dalam bahasa Latin, yang sangat mempengaruhi pemikiran Eropa pada abad pertengahan. Oleh karena itu, beralasan kiranya Cardini menganggap Al-Kindi sebagai salah seorang dari dua belas pemikir terhebat. Al Kindi telah menulis banyak karya dalam pelbagai disiplin ilmu, dari metafisika, etika, logika dan psikologi, hingga ilmu pengobatan, farmakologi, matematika, astrologi dan optik, juga meliputi topik praktis seperti parfum, pedang, zoologi, kaca, meteorologi dan gempa bumi. Di antaranya ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika. Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi. Yang paling utama dari seluruh cakupan matematika di sini adalah ilmu bilangan atau aritmatika karena jika bilangan tidak ada, maka tidak akan ada sesuatu apapun. Al-Kindi membagi daya jiwa menjadi tiga: daya bernafsu (appetitive), daya pemarah (irascible), dan daya berpikir (cognitive atau rational). Sebagaimana Plato, ia membandingkan ketiga kekuatan jiwa ini dengan mengibaratkan daya berpikir sebagai sais kereta dan dua kekuatan lainnya (pemarah dan nafsu) sebagai dua ekor kuda yang menarik kereta tersebut. Jika akal budi dapat berkembang dengan baik, maka dua daya jiwa lainnya dapat dikendalikan dengan baik pula. Orang yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu birahi dan amarah diibaratkan al-Kindi seperti anjing dan babi, sedang bagi mereka yang menjadikan akal budi sebagai tuannya, mereka diibaratkan sebagai raja. Menurut al-Kindi, fungsi filsafat sesungguhnya bukan untuk menggugat kebenaran wahyu atau untuk menuntut keunggulan yang lancang atau menuntut persamaan dengan wahyu. Filsafat haruslah sama sekali tidak mengajukan tuntutan sebagai jalan tertinggi menuju kebenaran dan mau merendahkan dirinya sebagai penunjang bagi wahyu. Ia mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segala sesuatu sejauh jangkauan pengetahuan manusia. Karena itu, al-Kindi dengan tegas mengatakan bahwa filsafat memiliki keterbatasan dan bahwa ia tidak dapat mengatasi problem semisal mukjizat, surga, neraka, dan kehidupan akhirat. Dalam semangat ini pula, al-Kindi mempertahankan penciptaan dunia ex nihilio, kebangkitan jasmani, mukjizat, keabsahan wahyu, dan kelahiran dan kehancuran dunia oleh Tuhan. B. Pokok-Pokok Pemikiran Filsafat Al-Kindi Al-Kindi mengemukakan pokok-pokok pemikiran filsafat dalam berbagai aspek antara lain: 1. Pemaduan Filsafat dan Agama Al-Kindi orang Islam yang pertama meretas jalan mengupayakan pemaduan antara filasafat dan agama atau antara akal dan wahyu. Menurutnya antara keduanya tidak bertentangan karena masing-masing keduanya adalah ilmu tentang kebenaran. Sedangkan kebenaran itu satu tidak banyak. Ilmu filasafat meliputi ketuhanan, keesan-Nya, dan keutamaan serta ilmu-ilmu lain yang mengajarkan bagaimana jalan memperoleh apa-apa yang bermanfaat dan menjauhkan dari apa-apa yang mudarat. Hal seperti ini juga dibawa oleh para rasul Allah dan juga mereka menetapkan keesaan Allah dan memastikan keutamaan yang diridhai-Nya. Agaknya untuk memuskan semua pihak, terutama orang-orang Islam yang tidak senang dengan filsafat, dalam usaha pemanduannya ini, al-Kindi juga membawakan ayat-ayat Al-Quran. Menurutnya menerima dam mempelajari filsafat sejalan dengan anjuran Al-Quran yang memerintahkan pemeluknya untuk meneliti dan membahas segala fenomena di alam semesta ini. Di antara ayat-ayatnya yang hanya terjemahan adalah sebagai berikut. a) Surat Al-Nasyr [59]: 2 …Maka ambillah untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. b) Surat Al-A’raf [7]: 185 Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang dicipitakan Allah……………. c) Surat Al-Ghasiyat [88]: 17-20 Maka apakah tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung-gunung, bagaiamana ia ditegakkan. Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan. d) Surat Al-Baqarah [2]: 164 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, kapal yang berlayar di laut membawa apa yang mereka berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi yang sudah mati dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebenaran bagi kaum yang memikirkan. Pemaduan antara filsafat dan agama didasarkan pada tiga alasan berikut: ilmu agama merupakan bagian dari filsafat; wahyu yang diturunkan kepada nabi dan kebenaran filsafat saling bersesuaian; menuntut ilmu, secara logika, diperintahkan dalam agama.[2] 2. Falsafat Ketuhanan Tuhan dalam falsafat Al-Kindi tidak mempunyai hakikat dalam arti aniah dan mahiah. Tidak aniah karena tidak termasuk yang ada dalam alam, bahkan Ia adalah Pencipta alam. Ia tidak tersusun dari materi dan bentuk. Tuhan juga tidak mahiah karena Tuhan tidak merupakan genus dan spesies. Tuhan adalah Yang Benar Pertama (Al-Haqqul Awwal) dan Yang Benar Tunggal (Al-Haqqul Wahid). Sesuai dengan faham yang ada dalam Islam, Tuhan bagi Al-Kindi adalah Pencipta dan bukan Penggerak Pertama sebagai pendapat Aristoteles. Alam bagi al-Kindi bukan kekal di zaman lampau tetapi punya permulaan. Karena itulah ia lebih dekat dalam hal ini pada falsafat Plotinus yang mengatakan bahwa Yang Maha Satu adalah sumber dari alam ini dan sumber dari segala yang ada. Alam ini adalah emanasi dari Yang Maha Satu.[3] 3. Falasafat Jiwa Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad Saw. tidak menjelaskan tegas tentang roh dan jiwa. Bahkan Al-Quran sebagai pokok sumber ajaran Islam menginformasikan bahwa manusia tidak akan mengetahui hakikat ruh karena itu urusan Allah bukan Manusia. Dengan adanya hal tersebut, kaum filosof Muslim membahas jiwa berdasarkan pada falsafat jiwa yang dikemukakan para filosof Yunani, kemudian mereka selaraskan dengan ajaran Islam. Al-Kindi juga mengatakan bahwa jiwa adalah tunggal, tidak tersusun, tidak panjang, dalam dan lebar. Jiwa mempunyai arti penting , sempurna, dan mulia. Subtansinya berasal dari subtansi Allah. Hubungannya dengan Allah sama dengan hubungannya dengan cahaya dan matahari. Jiwa mempunyai wujud tersendiri, terpisah, dan berbeda dengan jasad atau badan. Jiwa bersifat rohani dan illahi sementara badan mempunyai hawa nafsu dan marah. Dan perbedaannya jiwa menentang keinginan hawa nafsu. Pada jiwa manusia terdapat tiga daya: daya bernafsu (yang terdapat di perut), daya marah (terdapat di dada), dan daya pikir (berputar pada kepala).[4] 4. Akal Dalam jiwa manusia terdapat tiga daya yang telah disebutkan diatas salah satunya ialah daya berpikir. Daya berpikir itu adalah akal. Menurut al-Kindi akal dibagi menjadi tiga macam: akal yang bersifat potensil; akal yang keluar dari sifat potensil dan aktuil; dan akal yang telah mencapai tingkat kedua dari aktualitas. Akal yang bersifat potensil tidak bisa mempunyai sifat aktuil jika tidak ada kekuatan yang menggerakannya dari luar. Dan oleh karena itu bagi al-Kindi ada satu lagi macam akal yang mempunyai wujud di luar roh manusia, dan bernama akal yang selamanya dalam aktualitas. Akal tersebut membuat akal yang bersifat potensil dalam roh manusia menjadi aktuil. Sifat-sifat akal ini: a. Merupakan akal pertama b. Selamanya dalam aktualitas c. Merupakan spesies dan genus d. Membuat akal potensil menjadi aktuil berpikir e. Tidak sama dengan akal potensil tetapi lain dari padanya.[5] III. KESIMPULAN Ya’qub bin Ishaq Al-Kindi seorang filosof islam berasal dari suku Kindah yang lahir di Kufah sekitar tahun 185 H. Pada saat dewasa ia mempelajari dan ahli dalam bidang ilmu filsafat, seni musik, kedokteran, optik, dan lain sebagainya. Al-kindi memadukan filsafat dengan agama karena ilmu itu tidak bertentangan karena masing-masing mempelajari kebenaran. Pemikiran filsafat tentang ketuhanan tidak sama dengan apa yang di kemukakan Aristoteles. Bagi Al-Kindi tuhan adalah sang Pencipta bukan Penggerak Pertama. Kemudian pokok pemikiran falsafat lainnya Al-Kindi membagi jiwa dalam tiga macam: daya bernafsu (perut); daya marah (dada); daya pikir yan berada pada akal. Akal ada dua akal potensil dan akal aktuil. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam, Jakarta: Pustaka Bulan Bintang, 2008. H. Sirajuddin Zar, Filsafat Islam: Filosof dan Filsafatnya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: NV. Bulan Bintang, 2007. Hanafi, A, Pengantar Teologi Islam, Cet. 1; Jakarta: Pustaka Al Husna Baru: 2003 Ibrahim, Aliran dan Teori Filsafat Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Madkour, Ibrahim, Aliran dan Teori Filsafat Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Nasir, Sahilun A. Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010. Nasution, Harun, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta: UI-Press, 2009. Poerwantana dkk, Seluk-Beluk Filsafat Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 [1] Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam, (Jakarta: Pustaka Firdausi, 1995), Cet. VII, hlm. 68. [2] H. Sirajuddin Zar, Filsafat Islam: Filosof dan Filsafatnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. I, hlm. 44-47 [3]Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: NV. Bulan Bintang, 1978), Cet. II, hlm. 16. [4] H. Sirajuddin Zarmi, Filsafat Islam, op.cit., hlm. 59-60. [5] Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, op.cit., hlm. 19 SEJARAH AL – KINDI DAN PEMIKIRAN AL – KINDI I. PENDAHULUAN Filasafat Islam di bagian Timur Dunia Islam (Masyriqi) berbeda dengan fi... Read More
HAMZAH QATHA’ هَمْزَتَا الْقَطْعِHAMZAH QATHA’A. Pengertian Hamzah Qatha’Hamzah Qatha’ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain (ء). Hamzah Qatha’ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi’il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf. 1. Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Fi’il:a) Terdapat pada Fi’il Madhi 4 huruf yang berwazan أَفْعَلَFI’IL AMAR RUBA’I SEMUA FI’IL MUDHARI’ DG HAMZAH MUDHARA’AH FI’IL MADHI RUBA’Iأَكْرِمْ أَفْتَحُ – أُكْرِمُ – أَتَعَلَّمُ – أَسْتَخْرِجُ أَكْرَمَb) Terdapat pada Fi’il Mudhari’ yang diawali Hamzah Mudhara’ah (tanda mutakallim/ orang pertama tunggal)FI’IL AMAR RUBA’I SEMUA FI’IL MUDHARI’ DG HAMZAH MUDHARA’AH FI’IL MADHI RUBA’Iأَكْرِمْ أَفْتَحُ – أُكْرِمُ – أَتَعَلَّمُ – أَسْتَخْرِجُ أَكْرَمَc) Terdapat pada Fi’il Amar 4 huruf yang berwazan أَفْعَلَFI’IL AMAR RUBA’I SEMUA FI’IL MUDHARI’ DG HAMZAH MUDHARA’AH FI’IL MADHI RUBA’Iأَكْرِمْ أَفْتَحُ – أُكْرِمُ – أَتَعَلَّمُ – أَسْتَخْرِجُ أَكْرَمَd) Terdapat pada Fi’il Madhi Tsulatsi Bina’ MahmuzFI’IL MADHI TSULATSI MAHMUZ FI’IL MADHI TSULATSI MAHMUZ FI’IL MADHI TSULATSI MAHMUZأَدَمَ أَخَذَ أَمَرَأَثَرَ أَثِمَ أَدُبَ2. Hamzah Qataha’ yang terdapat pada kalimah Isim :a) Semua kalimah Isim yang berawalah Hamzah , tentunya Hamzah Qatha’, selain pada ”Isim yg sepuluh” dan “Isim Masdar dari kalimah Fi’il Khumasi dan Sudasi”IDZA SYARAT ISIM DHAMIR ISIM DHAMIR ISIM ZHAHIR ISIM ZHAHIRإذَا أنْتَ أنَا أَحْمَدُ 3. Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Huruf:a) Semua Kalimah Huruf yang berawalah Hamzah tentunya Hamzah Qatha’, kecuali huruf “AL” Pema’rifah.KALIMAH HURUF KALIMAH HURUF KALIMAH HURUF KALIMAH HURUF KALIMAH HURUFإِلاَّ إِلَى إِذْ إِذَنْ إِذْماَأَوْ إِنَّ إِنْ أَماَ أَمْB. Kaidah Hamzah Qatha’1) Hamzah Qatha’ ditulis dengan alif pada awal kalimat,2) Hamzah Qatha’ dibaca dimana pun tempatnya baik di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat dan ditulis di atas alif dengan tanda ” عـ “ kecil sehingga tertulis menjadi ” أ “C. Tempat – Tempat Hamzah Qatha’1. Pada semua isim (kecuali yang tertulis dengan hamzah washal seperti yang telah dijelaskan di atas) dan dhamir yang diawali dengan huruf hamzah dan إذا syartiyyah. Contoh: إبراهيم ، أحمد ، أنا ، أنت ، إذا2. Pada Fi’il Madhi, fi’il Amar, dan Mashdar dari fi’il Ruba’ie seperti: أكرم ـ أكرْم ـ إكرام ، أحسن ـ أحْسن ـ إحسان Fi’il Mudhari’ yang diawali dengan hamzah (mengandung dhamir أنا ) seperti: : أستعملُ ـ أستعينُ ـ أنعطفُ ـ أستشيرُ ـ أتعلمُ dan semua huruf yang diawali hamzah (selain huruf “ أل ” seperti yang telah dijelaskan di bab hamzah washal) seperti: : إلى ـ إنما ـ إنَّ ـ أنَّ ـ إنْ ـ أن ـ إذ ماDAFTAR PUSTAKAAli Sulaiman, Abdurrahman. Taudiih al-Maqoosid wa al-Masaalik biSyarhi Alfiyah Ibn Malik. Madinah: Darul Fikr al-‘Arobiy. 2001.Jamil Al-Zu’by, Yusuf. Al-Mu’jam Al-Waafii fii Adawaat An-Nahwi Al-‘Aroby. Mesir: Darul Amal. 1993.nahwusharaf.wordpress.com هَمْزَتَا الْقَطْعِ HAMZAH QATHA’ A. Pengertian Hamzah Qatha’ Hamzah Qatha’ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, d... Read More